Selasa, 14 September 2010

”...Indah Pada Waktu-Nya ”


”Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Roma 8:28

Merasa puas hanya karena kita telah menerima berkat-berkat Tuhan ?? Jangan dulu….!! Biarlah sukacita kita sempurna hanya ketika kita telah memiliki Tuhan sebagai berkat kita yang sejati. Orang yang telah menemukan kesukaan di dalam Tuhan akan mempunyai kerohanian yang stabil, dan tidak mudah diombang-ambingkan lagi oleh perubahan dalam hidupnya. Manusia baru akan menyadari sukacita memiliki Tuhan ketika segala sesuatu yang menjadi kesukaannya, Dia hancurkan terlebih dahulu. Sebagai contoh ketika Abraham mengalami pencobaan dimana Allah meminta Abraham untuk mengorbankan anaknya bagi Tuhan, Abraham lebih mengutamakan Tuhan daripada Ishak, bahkan daripada kesukaannya sendiri yaitu anak perjanjian yang telah ia nantikan berpuluh-puluh tahun. Allah telah menjadi yang terutama dalam kehidupan Abraham. Perlu diingat ketaatan iman Abraham ini sangat diperkenan oleh Allah, sehingga ia diberkati oleh Allah. Pelajaran ini sering kali terjadi bukan dari inisiatif kita, tetapi inisiatif Tuhan yang memaksa kita untuk mempelajarinya.

Permasalahannya apakah Tuhan sudah menjadi yang terutama saat kita mengalami kesulitan. Sudahkah kita mengutamakan Tuhan dalam hidup kita, lebih daripada orangtua, anak, kekasih, harta dan bahkan diri kita sendiri., kesukaan dan kenyamanan kita di atas semua, seperti yang Abraham lakukan ?
Sering kali kita marah, memprotes, dan menggugat Allah atas segala ketidakenakan yang kita rasakan. Kita marah, manakala keinginan dan cita-cita tidak bisa terwujud. Kita marah manakala


jabatan yang kita incar ternyata diduduki oleh orang lain yang menurut kita dia bukan siapa-siapa. Kita marah manakala orang yang kita cintai ternyata bukanlah jodoh kita, atau karena pasangan yang telah diberikan oleh-Nya ternyata tidak sesuai dengan yang kita harapkan.Kita menghujat, memprotes, menggugat…Allah tidak adil…Allah tidak sayang pada hamba-Nya…
Jika kita menggerutu kepada Tuhan saat mengalami kesulitan dan penderitaan, berarti kesukaan atau kenyamanan kita masih lebih penting dari pada Tuhan, dan kita belum menjadikan Dia lebih utama daripada apa pun. Ingat, setiap hajaran yang Dia berikan demi untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya (Ibr. 12:10).

Selama manusia hidup tantangan dan kesulitan akan menjadi paket dalam kehidupan kita di dunia, tak terkecuali bagi pelayanan Panti Asuhan Bersinar. Namun dari pelayanan ini kami mau belajar taat dan berusaha untuk tidak membiarkan kesusahan tersebut menghempaskan kami dalam keputusasaan, sebaliknya kami berusaha melewati kesulitan tersebut dengan sikap berkemenangan dan bersyukur karena justru lewat kesukaran tersebut kami diingatkan bahwa kami dan pelayanan ini sepenuhnya bergantung kepada Tuhan. Secara manusia, sebagai pelayan bagiNya di Panti Asuhan ini kami sempat merasa kecewa, sedih dan depresi ketika mengetahui bahwa kami tidak diperbolehkan membangun Panti asuhan di lokasi baru yang telah kami beli oleh masyarakat dan tokoh alim-ulama setempat (baca: saudara kita yg tidak seiman), bahkan surat penolakan mereka sampai kepada tingkat Pemerintah Jakarta lengkap dengan lampiran 1000 tanda tangan penolakan dari mereka, Akhirnya pembangunan yang sudah berjalan 4 bulan dengan tiang-tiang yang sudah berdiri terpaksa dihentikan. Sudah bertahun-tahun lamanya kami dan anak-anak asuh berpuasa dan berdoa dengan cucuran air mata meminta kepada Tuhan untuk memiliki rumah yang lebih layak, namun sepertinya Tuhan sedang menguji kami, saat ini kami harus belajar taat dan bersabar menanti waktuNya Tuhan.

Kami diingatkan bahwa pelayanan ini bukanlah kepunyaan kami, sesungguhnya pemilik dari dari pelayanan ini adalah Tuhan sendiri dan kami hanyalah sebagai hamba dan pelayan-Nya yang dipakai untuk melayani pekerjaanNya di dunia. Ketika kami menyadari hal ini, kami juga dikuatkan oleh firman Tuhan dalam Pengkotbah 3 : 11, bahwa segala sesuatunya indah pada waktuNya Tuhan, sehingga kekecewaan tersebut tidak kami ijinkan berlarut-larut, yang kami yakin Dia tidak akan tinggal diam untuk sesuatu yang telah dimulai-Nya dari awal, kami percaya Tuhan akan menjawab kerinduan kami untuk memiliki rumah yang layak bagi anak-anak asuh sesuai dengan waktu-Nya Tuhan. Sejak itu kami berhenti mengeluh, sebaliknya kami bersyukur melalui pencobaan dan kesukaran yang kami hadapi, kami belajar bahwa pelayanan ini sepenuhnya bergantung kepada-Nya, sehingga kami bisa menjalin hubungan yang lebih dekat dengan TUHAN dalam DOA dalam keaadaan apapun.


(Pengkotbah 3 : 11) “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”

Dari pengkotbah Pengkotbah 3 : 11, jelas dikatakan Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktuNYA, jadi bukan menurut waktunya manusia, kita sering memaksa Tuhan untuk bekerja seturut "waktu kita". Dalam ayat tersebut juga tegas dikatakan manusia tidak dapat mengerti/memahami apa yang Tuhan rencanakan bagi kita, kalau ia tidak hidup dekat dengan Tuhan
(Matius 11 : 28-30) “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
Segala hal yang menimpa diri kita memang kelihatannya berat, namun asalkan kita mengasihi Dia dan terus bersandar pada Kristus, maka Tuhan akan menyertai kita "melalui" masalah kita. Percayalah Tuhan bekerja dalam SEGALA hal, BAIK maupun BURUK, untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Akhirnya seperti firman Tuhan dalam Roma 8 : 28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Oleh sebab itu sebagai Anak- anak Tuhan janganlah kita menjadi takut dan mudah berputus asa sebab Tuhan pasti akan memberikan kekuatan dan kemampuan pada kita untuk dapat merubah dunia menjadi lebih baik. Amin..!!





"Orang yang beriman bukanlah orang yang mudah berputus asa dan mudah menyerah saat melihat tantangan dan rintangan justru melihat ada rencana dan kehendak Tuhan yang akan tergenapi di dunia bagi kemuliaan-Nya."

Jumat, 16 Oktober 2009

Membangun Rumah Tuhan
MEMBANGUN RUMAH TUHANTetapi sekarang, TUHAN, Allahku, telah mengaruniakan keamanan kepadaku di mana-mana, tidak ada lagi lawan dan tidak ada lagi malapetaka menimpa. Dan ketahuilah, aku berpikir-pikir hendak mendirikan sebuah rumah bagi nama Tuhan, Allahku, seperti yang dijanjikan Tuhan kepada Daud, ayahku, demikian: ”Anakmu yang hendak kududukkan nanti di atas takhtamu menggantikan engkau, dialah yang akan mendirikan rumah itu bagi nama-Ku.”I Raja-Raja 5:4-5Semuanya dimulai dari kerinduan. Daud menyadari bahwa berkat dan penyertaan Tuhanlah yang menjadikan Daud sebagai Raja atas Israel. Daud sadar, Tuhanlah yang mengangkatnya tinggi, dari seorang gembala kambing domba menjadi seorang Raja atas Israel. Raja Daud hidup di dalam berkat Tuhan dan berkat itu juga mengalir ke atas Bangsa Israel yang dipimpinnya.Pada masa pemerintahan raja Daud bangsa Israel dikaruniakan Tuhan dengan kejayaan, kemakmuran dan keamanan sehingga bangsa ini sangat diberkati. Raja Daud ingat akan Rumah Tuhan, bagaimana mungkin ia tinggal di istana yang mewah sementara Tabut Tuhan tinggal di tenda yang berpindah-pindah. Tetapi di dalam mimpinya Tuhan memberitahu; bahwa Tuhan tidak menijikan Daud membangun Rumah Tuhan tetapi anaknya Salomo.Tetapi sekarang, TUHAN, Allahku, telah mengaruniakan keamanan kepadaku di mana-mana, tidak ada lagi lawan dan tidak ada lagi malapetaka menimpa. Dan ketahuilah, aku berpikir-pikir hendak mendirikan sebuah rumah bagi nama Tuhan, Allahku, seperti yang dijanjikan Tuhan kepada Daud, ayahku, demikian: ”Anakmu yang hendak kududukkan nanti di atas takhtamu menggantikan engkau, dialah yang akan mendirikan rumah itu bagi nama-Ku.” I Raja-Raja 5:4-5Rumah Tuhan yang dibangun Salomo menjadi berkat bagi kota, bangsa dan sekitarnya. Rumah Tuhan itu bagus di dalam arsitekturnya, dan menimbulkan kekaguman orang akan Tuhan yang nama-Nya disebut atas Rumah itu. Dan Rumah itu akan disebut orang Rumah kemuliaan.Rumah Tuhan secara fisik bukan hanya gereja tetapi juga tempat/bangunan yang digunakan untuk beribadah tetapi dimana ada pujian, penyembahan dan pemberitaan Firman Tuhan serta pekerjaan-pekerjaan Tuhan dilakukan sehingga nama Tuhan dan kemuliaan Tuhan ada pada tempat itu. Contoh: Panti Asuhan, Rumah Singgah, Sekolah Alkitab, dll.Bekerja sesuai dengan Skill ataupun Panggilan1. Raja Daud : Dia semasa hidupnya hanya bisa mengumpulkan kekayaan untuk nantinya dipakai dalam pembangunan rumah Tuhan.2. Raja Salomo: Dia yang dipilih oleh Tuhan untuk membangun rumah Tuhan, dia dikaruniakan hikmat dan hati yang bijaksana.3. Ratu Syeba: dia bukanlah orang Israel (umat Tuhan) tetapi Tuhan memakainya sebagai donatur untuk memperlengkapi rumah Tuhan dengan memberi sumbangannya berupa dana (emas, permata, rempah-rempah) juga berupa material untuk bangunan dan alat musik (I Raja 10: 10-12).Tenaga-Tenaga Skill: Huram orang Tirus yang ahli dalam membuat segala macam barang perunggu. Hiram, raja Tirus yang membantu pengadaan dan pengerjaan kayu, batu dan sumbangan berupa emas. Orang Israel sendiri yang ikut membantu pengerjaan dan pembangunan rumah Tuhan.Membangun dengan roh yang menyala-nyalaRumah itu menjadi Rumah Kemuliaan bukan hanya karena bangunannya saja karena indah secara arsitektur tetapi oleh karena di dalam Rumah itu ada Hadirat dari pada Raja Kemuliaan yaitu Tuhan Yesus Kristus. TUHAN hadir jika di dalamnya ada korban yang dipersembahkan, sama seperti waktu Raja Salomo mempersembahkan korban di dalam Bait Allah dan Kemuliaan Tuhan Turun didalam bentuk api dan awan kemuliaan sehingga tidak ada satu orangpun yang dapat berdiri karena Rumah itu dipenuhi dengan kemuliaan (II Taw. 7:1-2).Setiap persembahkan dana dan daya yang kita berikan haruslah dengan hati yang tertuju kepada Tuhan, dengan rasa haus dan lapar akan Tuhan Yesus dan memiliki Roh yang menyala-nyala di dalam melayani Tuhan (Roma 12:11). Semua yang kita berikan akan berkenan kepada-Nya dan firman Tuhanpun akan digenapi bagi kita dimana orang yang memberi dengan sukacita tidak dengan paksaan akan diberkati oleh Tuhan.Sikap Hati yang BenarDalam membangun rumah Tuhan tidak hanya dibutuhkan dana dan daya tetapi Tuhan melihat sikap hati kita yang melayani dengan excellence spirit, artinya pelayan-pelayan yang melayani Tuhan bukan karena untuk dilihat orang, apalagi mencari posisi , bukan karena talenta, bukan karena tujuan mencari uang, bukan karena bisa dan bukan juga karena kewajiban, tetapi mengambil bagian dalam membangun rumah Tuhan karena mereka cinta akan Tuhan, pelayan-pelayan yang melayani karena rasa hutang kepada Tuhan karena kebaikan Tuhan yang dialaminya. Pelayan-pelayan Tuhan yang melayani Tuhan penuh dengan ucapan syukur atas kesempatan yang Tuhan berikan untuk melayani Raja di atas segala Raja. Pelayan Tuhan yang selalu rindu untuk memberikan yang terbaik buat Allahnya.Tentunya Rumah Tuhan juga harus dipenuhi dengan hamba-hamba Tuhan yang selalu rindu untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap orang yang Tuhan kirimkan datang ke Rumah itu. Orang-orang yang terluka, yang lemah, yang susah, yang sakit dan berbeban berat, yang terikat dan yang miskin, semuanya harus dapat dilayani dengan pelayanan yang terbaik. Rumah itu harus dipenuhi dengan pelayan-pelayan yang tidak membeda-bedakan warna kulit dan status sosial tetapi pelayan-pelayan yang melayani sesamanya dengan Kasih Kristus yang nyata.Apa yang kita kerjakan di Panti Asuhan Bersinar (Rumah Tuhan) adalah supaya kita dapat menjadi perpanjangan tangan Tuhan dalam menyatakan kasih Tuhan kepada sesama. Sehingga setiap orang bisa melihat dan mengenal Kristus Yesus melalui pekerjaan-pekerjaan baik yang kita kerjakan. Di panti asuhan bersinar mereka di berikan kebutuhan fisik, mental dan spiritual agar mereka tumbuh dan kebang sesara maksimal.

Bulan September
DOA
“Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
II Tawarikh 7:14


Secara Umum DOA itu adalah komunikasi yang dilakukan seseorang kepada yang diakuinya ke Maha-annya. Apakah itu kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi, patung, pohon dll. Semua orang, semua agama mengajarkan doa, tidak peduli kepada siapa dia berdoa. Tetapi pertanyaanya adalah apakah itu doa yang sesunguhnya, yang berkenan kepada Tuhan dan sebagai pengikut kristus bagaimana sebaiknya kita berdoa agar Bapa di Sorga berkenan kepada doa yang kita panjatkan. Karena banyak orang berdoa namun tidak memperoleh apa-apa dan tidak sekidik orang akhirnya kecewa kepada Tuhan bahkan yang paling ironisnya mereka tidak lagi percaya keberadaan Tuhan. Sehingga mereka menghalalkan semua cara, sampai akhirnya mereka lebih percaya kepada setan dan aktek-anteknya (dukun, ramal, orang pintar, dll.).
Jadi Doa orang benar adalah komunikasi yang dilakukan kepada Pencipta langit dan bumi (Bapa di Sorga) baik dalam bentuk permohonan karena kita tidak dapat mengerjakan sendiri , ucapan syukur dan penyembahan karena kita mengasihi Tuhan yang kita minta/panjatkan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Doa bagaikan nafas kehidupan bagi setiap orang percaya. Berdoa kepada Allah adalah jalan keluar yang ditempuh untuk mengatasi kesulitan yang dialami. Karena diberkati orang yang mengandalkan Tuhan. Doa merupakan kunci utama bagi setiap orang percaya untuk bisa keluar dari berbagai macam kesulitan atau persoalan hidup. Sama seperti jemaat mula-mula mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa, sehingga setiap hari jumlah mereka dipertambahkan oleh Tuhan dan mereka disukai semua orang (KPR 2:42-47).
Sesungguhnya, di dalam doa terkandung rahasia yang amat indah dan luar biasa. Lebih dari itu, doa akan membuat diri kita bertumbuh di dalam Tuhan. Melalui doa pula kita dapat merasa dekat sekali dengan Dia. Sebab di dalam doalah kita bisa berkomunikasi, atau berbicara dengan Tuhan secara leluasa. Doa bisa diibaratkan dengan seorang anak yang sedang mengadukan segala persoalannya kepada sang ayah. Atau, bisa juga bagaikan seseorang yang sedang mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada kekasih yang menjadi pujaan hatinya. Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Dia, kita harus memberikan waktu khusus untuk berdialog dengan-Nya. Kita perlu menyediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan Dia, tanpa diganggu oleh kesibukan ataupun orang lain. Inilah yang dimaksudkan dengan berdoa yang sebenarnya. Jadi, doa bukanlah sekedar suatu kebiasaan rutin atau kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang Kristen. Doa memiliki arti yang begitu penting dan memberikan kuasa yang amat luar biasa bagi setiap orang percaya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Doa :
1. Hidup di dalam Kristus

Semua orang bisa berdoa, namun dalam hal ini saya mau jelaskan doa orang benar, yaitu orang yang telah menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamatnya pribadi. Kita kita telah menerima Roh yang menjadikan kita anak Allah. Roh itu akan berseru “ya Abba, ya Bapa!” (Roma 8: 14-15). Karena dengan penuh kenyakinan di saat kita berdoa di dalam nama Tuhan Yesus maka Bapa di Sorga akan memberikannya kepada kita untuk kemuliaan-Nya sendiri.
2. Hidup Dipimpin Oleh Roh
Karena semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah, dan jika kita anak Allah, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang menerimanya bersama-sama dengan Kristus. Roh kudus akan membantu kita berdoa karena tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan (Roma 8: 26). Kalau kita hidup dipimpin oleh Roh Allah maka Roh kudus akan mengajari kita untuk berdoa dan doa itu penuh kuasa, akan ada kata-kata iman yang kita ucapkan yang akan ditaruhkan Roh kudus. Terkadang kata-kata yang kita ucapkan akan mengalir begitu saja dan topik doa yang kita doakan akan Tuhan taruh di hati dan mulut untuk dikumandangkan, sementara pikiran kita akan berfungsi untuk mengontrol dan merekan setiap doa yang kita ucapkan. Doa itu akan menjadi doa yang penuh kuasa, karena urapan Roh kudus memenuhi hidup kita saat berdoa.
Hidup dipimpin oleh Roh itu akan memberikan suatu udara baru menghembusi hidup rohani setiap orang percaya dan segala perkara lainnya dalam acara kita dengan Tuhan akan berjalan dalam suasana yang baru serta penuh dengan berkat.
3. Doa Harus Disertai Iman
Yakobus 5:15, dikatakan : “Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan ……………………, maka dosanya itu akan diampuni.” Dari ayat ini dapat dikatakan bahwa setiap orang percaya berdoa, maka dia harus doa dengan beriman. Seringkali kita mengira bahwa doa-doa kita baru akan dikabulkan, jikalau kita berdoa dengan berlutut di tanah atau seperti yang diperbuat oleh mereka yang hidup dalam Perjanjian Lama yaitu tersungkur dengan muka mencium tanah. Doa yang lahir dari iman atau doa yang dipanjatkan dengan keyakinan penuh yang lahir dari iman itu sangat besar kuasanya, maka segera dapat kita ketahui bahwa ada doa-doa yang tidak disertai iman, yang tidak benar, karena tidak dengan hati yang bersungguh-sungguh, maka doa demikian tidak ada khasiatnya. Bahkan Tuhan Yesus telah mengajar hal itu kepada murid-muridNya, yaitu bahwa doa yang berkuasa, adalah doa yang disertai iman. Doa demikian akan berhasil.
4. Doa Yang Jelas
“ ..... kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu untuk hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu (Yakobus 4: 2-3). Oleh karena itu jika kita berdoa kita harus meminta sesuai kehendak Tuhan. Doa juga bukan soal manisnya kata-kata, panjangnya doa, keras atau lembutnya suara kita tetapi doa haruslah dipanjatkan dengan sepenuh hati.

5. Berdoa Sambil Berpuasa
Tuhan Yesus juga mengajar kita untuk merendahkan diri dan berpuasa. Didalam berdoa ada yang perlu berpuasa dan ada juga yang tidak perlu puasa. Namun saat kita punya pergumulan, mendoakan orang sakit atau berdoa mengusir setan maka doa dengan berpuasa akan membawa kita masuk dalam pengurapan ilahi sehingga doa kita menjadi effektif dan Tuhan akan memberikan jalan keluar bagi kita. Jika kita berdoa untuk orang sakit atau mengusir setan maka akan ada otoritas dari Tuhan sehinga orang sakit itu di sembuhkan dan yang terikat dilepaskan.

Jumat, 24 April 2009

Profile Panti Asuhan Bersinar

  • Berdirinya Panti asuhan Bersinar berawal dari wujud kepedulian Pendiri akan masalah-masalah sosial yang terjadi akibat Krisis Moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1998.

  • Sebagaimana kita tahu hingga saat ini negeri ini masih berada dalam kondisi yang sulit dan masih belum pulih benar dari krisis multidimensi. Meningkatnya jumlah anak putus sekolah dan pengangguran semakin menggenapi krisis ekonomi dan politik negara kita hingga sekarang.

tidak cukup bersikap sebagai penonton

tidak cukup hanya mengeluh dan mengkritik keadaan….

”tindakan” untuk merubah nasib bangsa ini…..


    • Kondisi “memprihatinkan” tersebut menimbulkan kerinduan Pendiri untuk melakukan
      sesuatu yang berguna bagi bangsa ini untuk mengurangi dampak krisis yang
      terjadi. Dengan membantu menyediakan wadah Bagi mereka yang kurang beruntung
      dalam kesempatan ini khususnya anak-anak agar mereka memiliki masa
      depan yang lebih baik.


Mengapa anak-anak?


ANAK-ANAK SEBAGAI INVESTASI MASA DEPAN

  • Sebagaimana kita tahu bahwa anak-anak merupakan investasi masa depan. Nasib bangsa ini pada beberapa dekade ke depan akan ditalangi oleh anak-anak masa ini, hanya saja dalam kenyataannya di Indonesia masalah-masalah seputar kehidupan anak masih banyak kita jumpai;
  • Benang merah dari semua masalah tersebut tidak lain berawal dari masalah ekonomi.
  • Masalah-masalah seputar kehidupan anak:
    1.Minim Pendidikan
    2.Minim pelayanan Kesehatan
    3.Perlakuan kasar (Child Abuse)
    4.Eksploitasi seksual
    5.Perdagangan anak
    6.Dsb.

Hingga……


1 Juli 2003 didirikan :
”Panti Asuhan Anak Bersinar”

JAMINAN HIDUP ORANG BENAR



JAMINAN HIDUP ORANG BENAR


” Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada
segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya
tetap untuk selamanya.”
(Mazmur 112 : 1-3)

Setiap memulai tahun yang baru manusia berupaya agar dapat melakukan atau mendapat apa yang dirasa ” belum ” pada tahun sebelumnya, baik belum cukup, belum terwujud, belum dimiliki, belum dilakukan dsb, semua yang ”belum” ini tentunya berbeda seturut dengan motivasi dan harapan dari masing-masing orang.
Berbagai upaya juga dilakukannya untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman sehingga tidak sedikit orang berupaya untuk mencapai rasa aman dan nyamannya tersebut dengan melalui ukuran perkonomiannya, tidak jarang ukuran tingkat perekonomian juga digunakan untuk mendapat pengakuan ditengah masyarakat. Manusia selalu membutuhkan rasa aman dan nyaman, baik untuk masa sekarang maupun masa depannya, baik di dunia ini maupun di balik kematiannya, tidak terkecuali untuk motivasinya beragama. Tetapi apakah yang dapat menjadi jaminan yang pasti dan tidak berubah bagi kita untuk mendapatkannya? Terlebih lagi bagi kita yang berupaya untuk hidup dengan benar, tulus, dan jujur, di tengah dunia yang fasik ini, dimana justru orang-orang fasiklah yang nampaknya dapat bertumbuh dengan subur? Daud dalam Mazmur mengungkapkan rahasia masa depan orang benar, yang hidup dengan jujur, tulus, dan menyukai damai (Mazmur 112:1-6).
Tahun ini tentunya kita masing-masing memiliki harapan-harapan dan tujuan-tujuan yang yang ingin dicapai. Manusia kerap khawatir terhadap akan segala sesuatu yang belum . Karena memang kita harus diperhadapkan oleh pergumulan yang semakin sulit untuk mempertahankan kehidupan kita baik secara jasmani maupun rohani, di dunia yang bukannya semakin baik melainkan semakin jahat tetapi bagi orang benar tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN (Mazmur 112:7).
Orang benar tidak perlu kuatir akan masa depan, pada pergumulan apapun termasuk apa yang akan kita makan atau kita pakai sesungguhnya ada jaminan yang pasti bagi kita selama kita di dunia (Matius 6:25). Jaminan ini bahkan berlaku senantiasa dan selama-lamanya, melintasi hidup dan menembus kematian sampai kelak kita akan bertemu muka dengan muka dengan Dia selamanya di sorga, bahwa ke tempat Dia sekarang berada kita akan mengikuti-Nya, tentunya apabila kita mengalami persekutuan yang baik dengan Dia dalam roh dan kebenaran, sehingga kita mengenalnya bahwa Dia;

· Tidak akan meninggalkan orang yang dikasihi-Nya.
· Tempat perlindungan orang benar pada waktu kesesakan.
· Dialah yang menyelamatkan, menolong, dan meluputkan orang benar dari tangan orang fasik.
· Ia tidak akan menyerahkan dan membiarkan orang benar -yang mengucapkan hikmat, mengatakan keadilan hukum dan memiliki Taurat di dalam hatinya - ke dalam tangan orang fasik, ataupun membiarkannya goyah dan dipersalahkan.
*Maz 37 : 26 - 40

”Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” (Rom 8:35)
Jaminan seperti ini bukanlah milik orang fasik, yang tidak menemukan persekutuan dengan Tuhan. Walaupun mereka nampak bertumbuh mekar seperti pohon aras yang gagah dan sombong, namun akan dibinasakan dan dilenyapkan Tuhan bersama masa depan dan anak cucu mereka. Betapa tragisnya masa depan yang tiada pengharapan karena kesudahannya adalah kebinasaan.

Jaminan hidup ini hanya diberikan kepada orang benar yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya, sehingga anak cucunya diberkati oleh Tuhan dan tidak akan pernah kekurangan (Mazmur 112:1-3).
Bagi umat Tuhan masa kini, mungkin Roma 8:31-39 bisa melegakan kita. Kasih Allah yang sudah memperdamaikan kita dengan diri-Nya menjadi jaminan pemeliharaan-Nya atas hidup kita di dunia ini. Lagi, ujaran Yesus di Matius 10:29-31 adalah jaminan pemeliharaan-Nya. Dalam ketaatan mengikut Yesus, maka seluruh hidup kita ada di bawah kendali dan kedaulatan-Nya. Termasuk kalau harus martir pun, itu adalah di dalam perlindungan Allah.
Adakah tahun lalu Anda merasakan relasi Anda dengan Tuhan belum cukup, belum sempat dilakukan atau bahkan belum dimiliki, sehingga hal tersebut menjadi salah satu kerinduan Anda tahun ini. ;-)