”Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Roma 8:28
Merasa puas hanya karena kita telah menerima berkat-berkat Tuhan ?? Jangan dulu….!! Biarlah sukacita kita sempurna hanya ketika kita telah memiliki Tuhan sebagai berkat kita yang sejati. Orang yang telah menemukan kesukaan di dalam Tuhan akan mempunyai kerohanian yang stabil, dan tidak mudah diombang-ambingkan lagi oleh perubahan dalam hidupnya. Manusia baru akan menyadari sukacita memiliki Tuhan ketika segala sesuatu yang menjadi kesukaannya, Dia hancurkan terlebih dahulu. Sebagai contoh ketika Abraham mengalami pencobaan dimana Allah meminta Abraham untuk mengorbankan anaknya bagi Tuhan, Abraham lebih mengutamakan Tuhan daripada Ishak, bahkan daripada kesukaannya sendiri yaitu anak perjanjian yang telah ia nantikan berpuluh-puluh tahun. Allah telah menjadi yang terutama dalam kehidupan Abraham. Perlu diingat ketaatan iman Abraham ini sangat diperkenan oleh Allah, sehingga ia diberkati oleh Allah. Pelajaran ini sering kali terjadi bukan dari inisiatif kita, tetapi inisiatif Tuhan yang memaksa kita untuk mempelajarinya.
Permasalahannya apakah Tuhan sudah menjadi yang terutama saat kita mengalami kesulitan. Sudahkah kita mengutamakan Tuhan dalam hidup kita, lebih daripada orangtua, anak, kekasih, harta dan bahkan diri kita sendiri., kesukaan dan kenyamanan kita di atas semua, seperti yang Abraham lakukan ?
Sering kali kita marah, memprotes, dan menggugat Allah atas segala ketidakenakan yang kita rasakan. Kita marah, manakala keinginan dan cita-cita tidak bisa terwujud. Kita marah manakala
jabatan yang kita incar ternyata diduduki oleh orang lain yang menurut kita dia bukan siapa-siapa. Kita marah manakala orang yang kita cintai ternyata bukanlah jodoh kita, atau karena pasangan yang telah diberikan oleh-Nya ternyata tidak sesuai dengan yang kita harapkan.Kita menghujat, memprotes, menggugat…Allah tidak adil…Allah tidak sayang pada hamba-Nya…
Jika kita menggerutu kepada Tuhan saat mengalami kesulitan dan penderitaan, berarti kesukaan atau kenyamanan kita masih lebih penting dari pada Tuhan, dan kita belum menjadikan Dia lebih utama daripada apa pun. Ingat, setiap hajaran yang Dia berikan demi untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya (Ibr. 12:10).
Selama manusia hidup tantangan dan kesulitan akan menjadi paket dalam kehidupan kita di dunia, tak terkecuali bagi pelayanan Panti Asuhan Bersinar. Namun dari pelayanan ini kami mau belajar taat dan berusaha untuk tidak membiarkan kesusahan tersebut menghempaskan kami dalam keputusasaan, sebaliknya kami berusaha melewati kesulitan tersebut dengan sikap berkemenangan dan bersyukur karena justru lewat kesukaran tersebut kami diingatkan bahwa kami dan pelayanan ini sepenuhnya bergantung kepada Tuhan. Secara manusia, sebagai pelayan bagiNya di Panti Asuhan ini kami sempat merasa kecewa, sedih dan depresi ketika mengetahui bahwa kami tidak diperbolehkan membangun Panti asuhan di lokasi baru yang telah kami beli oleh masyarakat dan tokoh alim-ulama setempat (baca: saudara kita yg tidak seiman), bahkan surat penolakan mereka sampai kepada tingkat Pemerintah Jakarta lengkap dengan lampiran 1000 tanda tangan penolakan dari mereka, Akhirnya pembangunan yang sudah berjalan 4 bulan dengan tiang-tiang yang sudah berdiri terpaksa dihentikan. Sudah bertahun-tahun lamanya kami dan anak-anak asuh berpuasa dan berdoa dengan cucuran air mata meminta kepada Tuhan untuk memiliki rumah yang lebih layak, namun sepertinya Tuhan sedang menguji kami, saat ini kami harus belajar taat dan bersabar menanti waktuNya Tuhan.
Kami diingatkan bahwa pelayanan ini bukanlah kepunyaan kami, sesungguhnya pemilik dari dari pelayanan ini adalah Tuhan sendiri dan kami hanyalah sebagai hamba dan pelayan-Nya yang dipakai untuk melayani pekerjaanNya di dunia. Ketika kami menyadari hal ini, kami juga dikuatkan oleh firman Tuhan dalam Pengkotbah 3 : 11, bahwa segala sesuatunya indah pada waktuNya Tuhan, sehingga kekecewaan tersebut tidak kami ijinkan berlarut-larut, yang kami yakin Dia tidak akan tinggal diam untuk sesuatu yang telah dimulai-Nya dari awal, kami percaya Tuhan akan menjawab kerinduan kami untuk memiliki rumah yang layak bagi anak-anak asuh sesuai dengan waktu-Nya Tuhan. Sejak itu kami berhenti mengeluh, sebaliknya kami bersyukur melalui pencobaan dan kesukaran yang kami hadapi, kami belajar bahwa pelayanan ini sepenuhnya bergantung kepada-Nya, sehingga kami bisa menjalin hubungan yang lebih dekat dengan TUHAN dalam DOA dalam keaadaan apapun.
(Pengkotbah 3 : 11) “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”
Dari pengkotbah Pengkotbah 3 : 11, jelas dikatakan Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktuNYA, jadi bukan menurut waktunya manusia, kita sering memaksa Tuhan untuk bekerja seturut "waktu kita". Dalam ayat tersebut juga tegas dikatakan manusia tidak dapat mengerti/memahami apa yang Tuhan rencanakan bagi kita, kalau ia tidak hidup dekat dengan Tuhan
(Matius 11 : 28-30) “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
Segala hal yang menimpa diri kita memang kelihatannya berat, namun asalkan kita mengasihi Dia dan terus bersandar pada Kristus, maka Tuhan akan menyertai kita "melalui" masalah kita. Percayalah Tuhan bekerja dalam SEGALA hal, BAIK maupun BURUK, untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Akhirnya seperti firman Tuhan dalam Roma 8 : 28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Oleh sebab itu sebagai Anak- anak Tuhan janganlah kita menjadi takut dan mudah berputus asa sebab Tuhan pasti akan memberikan kekuatan dan kemampuan pada kita untuk dapat merubah dunia menjadi lebih baik. Amin..!!
"Orang yang beriman bukanlah orang yang mudah berputus asa dan mudah menyerah saat melihat tantangan dan rintangan justru melihat ada rencana dan kehendak Tuhan yang akan tergenapi di dunia bagi kemuliaan-Nya."